Sabtu, 20 Juni 2009

Rupanya Dia.....




Saat-saat jauh nan gelap tanpa tahu apa itu barat dan dimana itu merah, secercah senyum simpul yang melegakan berhembus.
Dalam sebuah ruang yang penuh dengan alat-alat, aku melihatnya sebagai seorang pengajar yang ramah dan memberikan pengetahuan baru bagaimana cara yang baik dalam mendengarkan.
Keramahannya, sebening kacamata yang ia pakai. Senyumnya, semanis ucapannya. Gayanya, sebeda yang pernah ada.
Dan.....
lama aku terdiam tak bersungut dalam gemebyar kehidupan para mahasiswa, dalam pencarian memahami apa itu makna dan apa itu renungan.
Kini kembali aku bertemu dengannya
dalam untaian kata-kata "PROSE".
tak kutahu siapa itu Anton Chekhov
tak ku mengerti apa itu "ROSE FOR EMILY"
tak ku dengar tentang "WASHINGTON IRVING"

Rupanya dia....
yang memberiku jalan dimana aku harus lebih banyak membaca berbagai jenis untaian kata hingga aku mampu menulis seperti apa yang mereka tulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Anda Baca Belum Seutuhnya Semperna