Minggu, 21 Juni 2009

Noger : Si Kecil Yang Besar



Hampir semua orang tidak akan percaya ketika melihat sosok mahasiswa Sastra Inggris yang satu ini. Tubuhnya yang tinggi dan pikirannya yang telah terhitung dewasa, tetapi kelahiran 1989, lebih muda dari pada saya. Selain itu, kini dia juga sudah dua semester lebih tinggi dari saya.
Sikapnya yang pendiam dan santai membuatnya terlihat tenang tetapi menghanyutkan. Setiap memutuskan sesuatu masalah, juga penuh dengan pertimbangan. Tapi banyak teman-teman yang menilainya agak lambat dalam menyikapi sesuatu hal.
Lelaki berdarah Maluku Tenggara khususnya Tual ini, tercatat sebagai salah satu mahasiswa yang berani memprotes dengan menggunakan megaphone di lingkungan fakultas sastra dan budaya setelah Jufri dan Gazali. Kini dia menjabat sebagai Ketua Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) komisariat Fakultas Sastra dan Budaya.
Sebagai yuniornya di Sastra Inggris, saya mendapat banyak pelajaran darinya. Kemampuannya dalam menulis juga luar biasa. Daya tahannya dalam membaca buku juga patut diperhitungkan. Dia mampu membaca buku sampai pagi tanpa harus tidur!!!! Mungkin karena itu pula dia dikenal sebagai mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis.
Satu hal yang melekat erat darinya adalah sifat sabar. Aku menganggapnya adalah salah satu orang yang tersabar di dunia ini. Bahkan untuk melakukan kegiatan pun yang sekiranya harus cepat-cepat, dia pasti akan tetap sabar. Sandarannya, tergesa-gesa adalah perbuatan Syaitan, katanya seperti sabda nabi Muhammad SAW.
Nama aslinya adalah Muhammad Syahdi Difinubun. Entah bagaimana dia dipanggil Noger. Bahkan hampir satu tahun lamanya saya tidak mengetahui nama aslinya. Orangnya agak tertutup. Tapi ide-ide barunya sangat luar biasa dan banyak dibutuhkan dalam melakukan inovasi dalam kegiatan yang kami rencanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Anda Baca Belum Seutuhnya Semperna